Tak diragukan lagi tahun kelima Harry Potter bersekolah di Hogwarts merupakan tahun yang sangat penting. Kini ia berusia lima belas tahun, dan sebagai remaja ia mengalami gejolak masa muda yang mengubah beberapa sifat dasarnya. Ia akan menjalani ujian OWL yang menegangkan, yang menentukan akan jadi apa dirinya setelah lulus. Ia sering sekali bertengkar dengan Cho, sehingga bukan tidak mungkin hubungan mereka putus. Dan ketika ia berkelahi dengan Draco Malfoy, peranannya sebagai Seeker tim Quidditch Gryffindor terancam. Semua ini membuat Harry begitu nelangsa, sehingga untuk pertama kalinya ia ingin sekali meninggalkan Hogwarts. Di tengah semua kegalauan itu, Lord Voldemort dengan kekuatan sihirnya yang luar biasa terus-menerus menghantui Harry. Tanpa henti Pangeran Kegelapan menyiksanya melalui bekas lukanya, dan akhirnya memaksa Harry bertarung mati-matian melawan para Pelahap Maut. Dan puncaknya adalah ia harus menyaksikan kematian seseorang yang amat dicintainya... (sinopsis dari sini)
0 Comments
Those who do not remember the past are condemned to repeat it. (George Santayana) Bayangkan bahwa kita adalah seorang Muggle. Pada usia 11 tahun, menerima surat melalui burung hantu yang menyatakan kita masuk ke Sekolah Sihir Hogwarts. Apa reaksi pertama kita dan orang tua?
Kaget! Ternyata ada ya komunitas sihir dan mereka punya sekolah lagi. Selagi orang tua mengumpulkan informasi mengenai dunia sihir, saya sudah sibuk meneliti barang-barang apa yang harus dibawa ke Hogwarts. Tongkat, jubah, tidak ketinggalan tentu buku-buku. Saatnya berbelanja ke Diagon Alley. Dunia yang baru buat saya dan orang tua. Ini adalah tempat pertama kita berinteraksi dengan komunitas sihir. Apa yang saya lihat sepanjang jalan membuat kagum. Jubah sudah dibeli, tongkat sudah dipilih, mari berbelanja buku pelajaran. Memasuki Flourish & Blotts, disambut tumpukan buku dengan judul yang tidak akan kita temukan di dunia Muggle. Salah satu buku yang wajib dibeli adalah Sejarah Sihir karangan Bathilda Bagshot. Semua buku sudah lengkap. Mari pulang. Sampai di rumah, membuka belanjaan. Sebagai orang awam, saya mengambil buku Sejarah Sihir. Saya ingin mengetahui lebih dalam tentang dunia sihir. Langkah pertama, tentu mengetahui sejarahnya. Saya ingin mengetahui lebih dalam kenapa dunia sihir merahasiakan keberadaannya dan apa yang menyebabkannya. Siapa saja tokoh terkenal di dunia sihir, yang baik maupun jahat. Kejadian-kejadian apa yang dianggap penting di dunia sihir. Dengan membaca Sejarah Sihir, saya punya bekal awal untuk memasuki Hogwarts dan dunia sihir. Bahwa saya tidak akan terlalu kaget dengan segala keajaiban dunia sihir. Untuk memasuki dunia baru, bukankah kita perlu mengenal lebih dulu seperti apa dunia itu? Buku Sejarah Sihir memberikan saya keterangan awal mengenai dunia sihir. Saya juga memberikan buku ini kepada orang tua saya untuk dibaca. Dengan membaca buku ini, mereka tidak akan terlalu khawatir untuk melepas anaknya ini ke dunia sihir. Setidaknya membiasakan diri dengan barang sihir yang mungkin akan bertambah banyak jika anaknya pulang dari Hogwarts nanti hehehe. Jika buku ini nyata, wah bisa dipastikan saya akan baca berkali-kali. Bayangkan, sejarah mengenai sihir ada dalam sebuah buku! Sebagai penikmat sejarah, saya berusaha mengambil hikmah dari sejarah yang saya baca. Lalu hikmah apa yang bisa saya ambil dari buku Sejarah Sihir. They're not that different than us Dunia sihir mempunyai mekanisme sendiri dalam mengatur komunitasnya, sama seperti Muggle. Dunia sihir masih memiliki pandangan yang mengagungkan Darah-Murni, sebagaimana Muggle memperlakukan sesamanya yang dianggap minoritas. Itu hanya sedikit pelajaran yang bisa saya dapat sebagai Muggle. Malam ini saya akan menghabiskan buku Sejarah Sihir untuk ke-3 kalinya. *gambar dari sini Membicarakan burung Phoenix, yang muncul di pikiran saya:
Jika berbicara Harry Potter, maka poin no. 4 yang cocok dengan deskripsi ini. Kenapa saya menyukai burung Phoenix? Simpel aja. Burung yang tidak pernah mati. Di buku Harry Potter dan Kamar Rahasia, Harry sedang berada di kantor Dumbledore ketika dia melihat Fawkes, burung Phoenix yang mati terbakar dan bangkit lagi dari abu pembakarannya. Dumbledore berucap ini: "About time, too. He's been looking dreadful for days; I've been telling him to get a move on." Saya menyukai Phoenix bukan karena dia abadi. Siapa sih yang gak mau abadi hehehe. Saya menyukai arti lain dari keabadian seekor Phoenix: semangat berbuat sesuatu tanpa kenal lelah.
Phoenix mati terbakar dan lahir kembali dari abu. Berarti dia telah menyelesaikan tugasnya, dan bersiap untuk tugas yang baru. Sebagai seseorang yang sudah bekerja, semangat diperlukan dan saya mengambil burung Phoenix sebagai contoh untuk memelihara semangat itu. Terbakarnya Phoenix dan lahir kembali dari abu, saya kaitkan dengan pekerjaan saya sehari-hari. Selama bekerja, saya disibukkan dengan berbagai macam project. Selama saya mengerjakan satu project, saya kerahkan segala usaha saya agar pekerjaan itu sukses. Mirip dengan burung Phoenix yang masih menjalani masa2 sebagai burung muda dan dewasa. Ketika project itu berakhir, maka saya menghadiahi diri saya dengan liburan kecil, yang bisa mengisi kembali tenaga yang hilang. Burung Phoenix terbakar menjadi abu, dan terlahir menjadi Phoenix kecil. Seperti itulah semangat saya. Mungkin yang lain melihat Phoenix sebagai binatang perkasa, setia, cantik dan sebagainya. Untuk saya, Phoenix adalah lambang semangat yang harus saya miliki untuk berhasil. Seperti itulah saya melihat Phoenix. *gambar dari sini
HARRY POTTER sudah tidak tahan lagi melewati liburan musim panas bersama keluarga Dursley yang menyebalkan, dan dia ingin sekali bisa segera kembali ke Sekolah Sihir Hogwarts. Tetapi tiba-tiba muncul makhluk aneh bernama Dobby, yang melarangnya kembali ke sana. Malapetaka akan menimpa Harry kalau dia berani kembali ke Hogwarts. Dan malapetaka betul-betul terjadi. Karena pada tahun keduanya di Hogwarts muncul siksaan dan penderitaan baru, dalam wujud guru baru sok bernama Gilderoy Lockhart, hantu bernama Myrtle Merana yang menghantui toilet anak perempuan, dan perhatian tak diinginkan dari adik Ron Weasley Ginny. Tetapi semua itu cuma gangguan kecil dibandingkan dengan bencana besar yang kemudian melanda sekolah: Ada yang mengubah murid-murid Hogwarts menjadi batu. Mungkinkah pelakunya Draco Malfoy yang jahat, pesaing utama Harry? Mungkinkah dia Hagrid, yang riwayat masa lalunya akhirnya terbongkat? Atau, mungkinkah pelakunya anak yang paling dicurigai semua orang di Hogwarts... yakni Harry Potter sendiri??? (sinopsis dari sini) *gambar dari sini
Kalo baca judulnya, jangan salah sangka dulu hehehe. Saya ingin memasangkan mereka bukan sebagai sepasang kekasih. Bukan juga sahabat. Sudah lama saya memimpikan mereka berdua sebagai rekan kerja.Faktanya, Severus Snape adalah ahli Ramuan jenius di Hogwarts. Hermione Granger adalah murid terpintar di Hogwarts. Kombinasi keduanya sebagai rekan kerja di Ramuan,,, DAHSYAT!!! Kenapa pengen dua orang ini sebagai rekan kerja??? Jawabannya cuma satu, PENASARAN!!! Penasaran ini berawal dari baca2 fan fiction tentang SS/HG (yeah I'm their shipper) di Internet. Salah satu cerita yang saya baca adalah tentang tradisi di antara ahli Ramuan memilih muridnya. Sebagai ahli Ramuan, Severus Snape pun harus mempunyai murid. Pilihannya jatuh pada Hermione Granger. Kombinasi keduanya menjadikan mereka guru dan murid terkuat di Pertemuan Ahli Ramuan. Sejak baca cerita itu, jadi kepikiran sih. Guru Ramuan jenius bertemu dengan murid terpintar di Hogwarts. Setidaknya bisa mengubah pandangan murid2 Hogwarts terhadap Ramuan yang mungkin "gelap" karena cara ajar Snape. Kebayang di pikiran beberapa adegan berikut:
Ketika masa magang Hermione selesai, mereka akan jadi mitra kerja yang unik. Kenapa unik? Akan terjadi banyak sekali adu argumentasi mengenai suatu teori, pembuatan ramuan baru, hingga hal sepele seperti selera berpakaian Snape serba hitam (menurut Hermione) atau betapa Hermione sok tahu ketika adu argumentasi (menurut Snape). Saya juga yakin, banyak sekali ramuan baru yang akan mereka hasilkan dari adu argumentasi itu. Mungkin saja, mereka akan menciptakan Ramuan Anti Cruciatus sehingga bisa menyelamatkan banyak nyawa. Mungkin juga Hermione bisa mengubah suasana kelas Ramuan di Hogwarts menjadi lebih ceria. Snape juga bisa mereferensikan banyak buku dan pengetahuan kepada Hermione yang (sedikit) terobsesi akan pengetahuan. Sekali lagi, murni mitra kerja ya hehehe. HARRY POTTER belum pernah jadi bintang tim Quidditch, mencetak angka sambil terbang tinggi naik sapu. Dia tak tahun mantra sama sekali, belum pernah membantu menetaskan naga ataupun memakai Jubah Gaib yang bisa membuatnya tidak kelihatan. Selama ini dia hidup menderita bersama paman dan bibinya, serta Dudley, anak mereka yang gendut dan manja. Kamar Harry adalah lemari sempit di bawah tangga loteng, dan selama sebelas tahun, belum pernah sekali pun dia merayakan ulang tahun. Tetapi semua itu berubah dengan datangnya surat misterius yang dibawa oleh burung hantu. Surat yang mengundangnya datang ke tempat luar biasa, tempat yang tak terlupakan bagi Harry--dan siapa saja yang membaca kisahnya. Karena di tempat itu dia tak hanya menemukan teman, olahraga udara, dan sihir dalam segala hal, dari pelajaran sampai makanan, melainkan juga takdirnya untuk menjadi penyihir besar... kalau Harry berhasil selamat berhadapan dengan musuh bebuyutannya. (sumber dari sini) Selama baca buku Harry Potter, kita familiar dengan pelajaran-pelajaran yang berhubungan dengan dunia sihir, seperti Ramuan, Transfigurasi, dan Mantra. Ada satu pelajaran yang bikin saya penasaran dan diajarkan di Hogwarts.
Saat baca buku ketiga Harry Potter and The Prisoner of Azkaban disebutlah pelajaran ini. Mengutip perkataan Hermione, menarik mempelajari dunia Muggle dari kacamata dunia sihir. Seperti saya yang terkagum-kagum dengan cara JK Rowling menggambarkan dunia sihir, para penyihir yang bukan kelahiran Muggle menganggap dunia non-penyihir sesuatu yang menarik dan belum tentu bisa dimengerti. Kalau saya ditawari pekerjaan menjadi guru Hogwarts, maka Telaah Muggle yang saya pilih sebagai pelajaran yang akan saya ajar. Menggantikan Charity Burbage. Memang, mata pelajaran ini tidak sepopuler mata pelajaran sihir lainnya. Ada beberapa alasan kenapa saya memilih pelajaran ini: 1. Mempersiapkan penyihir muda Selain mempersiapkan diri menghadapi segala kemungkinan serangan, penyihir muda harus sadar bahwa mereka berbagi kehidupan dengan komunitas non-sihir. Keberadaan dunia sihir yang dirahasiakan membuat kemampuan adaptasi dengan dunia Muggle mutlak diperlukan. Para penyihir gampang sekali terkesima dengan kemampuan Muggle hidup tanpa sihir dan kadang memperlihatkan tingkah yang unik. Dengan pelajaran ini, perilaku unik yang sering timbul bisa diredam sedikit hehehe. 2. Eksperimen benda-benda Muggle Saya selalu tertawa kalau membaca buku kedua Harry Potter and the Chamber of Secrets ketika Mr. Weasley bertanya pada Harry apa kegunaan mainan bebek karet. Saya bisa membawa beberapa mainan Muggle, seperti lego ataupun monopoli, untuk dimainkan di kelas. Meneliti bagaimana kerja alat tulis Muggle seperti pensil, pulpen hingga penggunaan lem. Membawa referensi grup musik Muggle untuk tugas penelitian. Memperkenalkan fashion Muggle supaya mereka tidak salah kostum ketika berbaur dengan mereka. Wah banyak yang bisa saya lakukan untuk memperkenalkan dunia Muggle kepada penyihir muda. 3. Mengajarkan keberagaman hidup Paham Darah-murni masih ada di dunia sihir, dimana anggapan bahwa Muggle adalah pihak yang harus disingkirkan demi menjaga kemurnian ras penyihir. Wah ini memang pekerjaan berat tapi tidak boleh mundur. Dalam pelajaran saya akan juga memasukkan unsur kerjasama serta menerima perbedaan. Salah satunya melalui literatur. Setiap minggunya akan ada pembacaan 1 judul literatur Muggle dan bandingkan dengan 1 judul literatur dunia sihir. Dari situ saja, penyihir muda akan sadar bahwa dunia Muggle dan dunia sihir saling berhubungan. Saya percaya, pelajaran Telaah Muggle akan membawa manfaat besar bagi penyihir muda sebagai bekal mereka ketika lulus Hogwarts nanti. Buat saya, kemampuan sihir dan juga adaptasi adalah formula canggih bagi penyihir untuk sukses. Ups kebanyakan berkhayal nih. Tidak masalah. Sudah lama ingin membagi khayalan mengenai Telaah Muggle ke semua orang hehehe. |
Archives
January 2014
Categories
All
|
Harry Potter Reading Event
Sebuah event yang diadakan oleh Melmarian mulai tanggal 1 Januari-31 Juli 2013. Ini adalah event baca buku bareng ketujuh buku Harry Potter dan review bukunya. Untuk lebih lengkapnya, silahkan klik button di bawah ini untuk penjelasan lengkap mengenai event ini :)